Untuk mengumpulkan
informasi atau data tentang kemajuan belajar peserta didik dapat dilakukan
beragam teknik, baik berhubungan dengan proses belajar maupun hasil belajar.
Teknik mengumpulkan informasi atau data tersebut pada prinsipnya adalah cara
penilaian kemajuan belajar peserta didik terhadap pencapaian standar kompetensi
dan kompetensi dasar. Penilaian satu kompetensi dasar dilakukan berdasarkan
indikator-indikator pencapaian hasil relajar, baik berupa domain kognitif,
afektif, maupun psikomotor. Ada enam teknik yang dapat digunakan, yaitu :
Kamis, 21 Februari 2013
Penilaian Diri (self assessment)
Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana
peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan
status, proses dan tingkat pencapaian
kompetensi yang dipelajarinya.
Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur
kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor. Penilaian konpetensi kognitif di
kelas, misalnya: peserta didik diminta
untuk menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikirnya sebagai hasil
belajar dari suatu mata pelajaran tertentu. Penilaian dirinya didasarkan atas
kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Penilaian kompetensi afektif,
misalnya, peserta didik dapat diminta untuk membuat tulisan yang memuat curahan
perasaannya terhadap suatu objek tertentu. Selanjutnya, peserta didik diminta
untuk melakukan penilaian berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan.
Berkaitan dengan penilaian kompetensi psikomotorik, peserta didik dapat diminta untuk menilai
kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya berdasarkan kriteria atau
acuan yang telah disiapkan.
Penggunaan teknik ini dapat memberi dampak positif
terhadap perkembangan kepribadian seseorang. Keuntungan penggunaan penilaian diri
di kelas antara lain:
1). Dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena mereka
diberi kepercayaan untuk menilai dirinya sendiri;
2). Peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena
ketika mereka melakukan penilaian, harus melakukan introspeksi terhadap
kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya;
3). Dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk
berbuat jujur, karena mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan
penilaian.
Teknik Penilaian
Diri
Penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas
dan objektif. Oleh karena itu, penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu
dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut.
1). Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai.
2). Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
3. Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran, daftar
tanda cek, atau skala penilaian.
4). Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri.
5). Pendidik mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk
mendorong peserta didik supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara
cermat dan objektif.
6). Menyampaikan umpan balik kepada peserta didik berdasarkan hasil
kajian terhadap sampel hasil penilaian yang diambil secara acak.
Contoh Penilaian Diri .
Mate Pelajaran :
Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas / Semester :
II / 2
Standar Kompetensi :
4. Menampilkan nilai-nilai Pancasila.
Kompetensi Dasar :
4.1 Mengenal nilai kejujuran,
kedisiplinan, senang bekerja dalam
kehidupan sehari– hari.
Aspek : Penerapan .
PETUNJUK :
1. Isilah tabel di bawah ini dengan tanda ceklis (V) pada kolom yang sesuai
2. Dengan
pernyataan sikapmu terhadap pernyataan pada kolom sebelumnya.
Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan
yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan
peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa
karya peserta didik yang dikumpulkan dari waktu ke waktu dari proses
pembelajaran dan membandingkan hasil setiap karya tersebut. Dan pada setiap
hasil karya peserta didik diungkapkan kekuatan dan kelemahannya, sehingga
peserta didik memiliki catatan-catatan yang dapat memperbaiki hasil karyanya.
Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya Peserta
didik secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu
priode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleg pendidik dan peserta
didik. Berdasarkan informasi perkembangan
tersebut, pendidik dan peserta didik sendiri dapat menilai perkembangan
kemampuan peserta didik dan terus melakukan perbaikan. Dengan demikian,
portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar peserta didik
melalui karyanya, antara lain: karangan, puisi, surat, komposisi, musik.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman
dalam penggunaan penilaian portofolio di satuan pendidikan, antara lain:
1).Karya Peserta didik adalah benar-benar karya peserta
didik itu sendiri.
Pendidik
melakukan penelitian atas hasil karya peserta didik yang dijadikan bahan
penilaian portofolio agar karya tersebut merupakan hasil karya yang dibuat oleh
peserta didik itu sendiri.
2).Saling percaya antara pendidik dan peserta didik
Dalam
proses penilaian pendidik dan peserta didik harus memiliki rasa saling percaya,
saling memerlukan dan saling membantu sehingga terjadi proses pendidikan
berlangsung dengan baik.
3).Kerahasiaan bersama antara pendidik
dan peserta didik
Kerahasiaan
hasil pengumpulan informasi perkembangan peserta didik perlu dijaga dengan baik
dan tidak disampaikan kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan sehingga
memberi dampak negatif proses pendidikan
4).Milik bersama (joint ownership) antara peserta didik
dan pendidik
Pendidik dan peserta didik perlu mempunyai rasa memiliki berkas
portofolio sehingga peserta didik akan merasa memiliki karya yang dikumpulkan
dan akhirnya akan berupaya terus meningkatkan kemampuannya.
5).Kepuasan
Hasil
kerja portofolio sebaiknya berisi keterangan dan atau bukti yang memberikan
dorongan peserta didik untuk lebih meningkatkan diri.
6).Kesesuaian
Hasil
kerja yang dikumpulkan adalah hasil kerja yang sesuai dengan kompetensi dasar.
7).Penilaian proses dan hasil
Penilaian
portofolio menerapkan prinsip proses dan hasil. Proses belajar yang dinilai
misalnya diperoleh dari catatan pendidik tentang unjuk kerja, sedangkan
penilaian hasil diarahkan pada karya peserta didik.
8).Penilaian dan pembelajaran
Penilaian
portofolio merupakan hal yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran. Manfaat
utama penilaian ini sebagai diagnostik yang sangat berarti bagi pendidik untuk
melihat kelebihan dan kekurangan peserta didik.
Teknik Penilaian
Portofolio
Teknik penilaian portofolio di dalam kelas memerlukan
langkah-langkah sebagai berikut:
1). Jelaskan kepada peserta didik bahwa penggunaan portofolio, tidak
hanya merupakan kumpulan hasil kerja peserta didik yang digunakan oleh pendidik
untuk penilaian, tetapi digunakan juga oleh peserta didik sendiri. Dengan
melihat portofolionya peserta didik dapat mengetahui kemampuan, keterampilan,
dan minatnya.
Proses ini tidak akan terjadi
secara spontan, tetapi membutuhkan waktu bagi peserta didik untuk belajar
meyakini hasil penilaian mereka sendiri.
2). Tentukan bersama peserta didik sampel-sampel portofolio apa saja
yang akan dibuat. Portofolio antara peserta didik yang satu dan yang lain bisa
sama bisa berbeda.
3). Kumpulkan dan simpanlah karya-karya tiap peserta didik dalam satu
map atau folder di rumah masing atau loker masing-masing di satuan pendidikan.
4). Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan
peserta didik sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu.
5). Tentukan kriteria penilaian sampel portofolio dan bobotnya dengan
para peserta didik. Diskusikan cara penilaian kualitas karya para peserta
didik. Contoh, Kriteria penilaian kemampuan menulis karangan yaitu: penggunaan
tata bahasa, pemilihan kosa-kata, kelengkapan gagasan, dan sistematika penulisan. Dengan demikian,
peserta didik mengetahui harapan (standar) yang ditetapkan dan berusaha
mencapai standar tersebut.
6). Minta peserta didik menilai karyanya secara berkesinambungan. Pendidik
dapat membimbing peserta didik, bagaimana cara menilai dengan memberi
keterangan tentang kelebihan dan kekurangan karya tersebut, serta bagaimana
cara memperbaikinya. Hal ini dapat dilakukan pada saat membahas portofolio.
7). Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka
peserta didik diberi kesempatan untuk memperbaiki. Namun, antara peserta didik
dan pendidik perlu dibuat “kontrak” atau perjanjian mengenai jangka waktu
perbaikan, misalnya 2 minggu karya yang telah diperbaiki harus diserahkan
kepada pendidik.
8). Bila perlu, jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio. Jika
perlu, undang orang tua peserta didik dan
diberi penjelasan tentang maksud serta tujuan portofolio, sehingga
orangtua dapat membantu dan memotivasi anaknya.
Teknik Penilaian Produk Tingkat SD
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses
pembuatan dan kualitas suatu produk.
Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat
produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni
(patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik,
dan logam.
Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap
tahap perlu diadakan penilaian yaitu:
1)
Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta
didik dan merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain
produk.
2)
Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian
kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan
teknik.
3)
Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian kualitaws
produk yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan.
Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau
analitik.
1)
Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari
produk, biasanya dilakukan pada tahap appraisal.
2) Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek
produk, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua
tahap proses pengembangan.
Teknik Penilaian Proyek Tingkat SD
a. Pengertian
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap
suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas
tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data,
pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data.
Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui
pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan
menginformasikan sesuatu secara jelas.
Dalam penilaian proyek setidaknya ada 3 (tiga) hal
yang perlu dipertimbangkan yaitu:
1) Kemampuan pengelolaan
Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari
informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.
2) Relevansi
Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan
mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam
pembelajaran.
3) Keaslian
Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan
hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi pendidik berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta
didik.
b. Teknik Penilaian Proyek
Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan,
proses pengerjaan, sampai hasil akhir proyek. Untuk itu, pendidik perlu
menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan disain,
pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis. Laporan tugas
atau hasil penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan
penilaian dapat menggunakan alat/instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala
penilaian.
Beberapa contoh kegiatan
peserta didik dalam penilaian proyek:
Tugas : lakukan penelitian
sederhana tentang kandungan yudium dalam
garam yang beredar di masyarakat .
Contoh
Soal
Carilah benda berbentuk bangun ruang sederhana
yang ada di sekitar rumahmu, misal benda itu berbentuk kubus, balok, limas,
atau prisma.
Selanjutnya
hitunglah berapa banyaknya air yang dapat dimasukkan ke dalam benda ruang
tersebut.
Penilaian Tertulis Tingkat SD
a. Pengertian
Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Penilaian
jenis ini cenderung digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik berkaitan
dengan konsep, prosedur, dan aturan-aturan. Tes Tertulis merupakan tes dimana
soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan.
Dalam menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis
jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda,
mewarnai, menggambar dan lain sebagainya.
b. Teknik Penilaian
Ada dua bentuk soal
tes tertulis, yaitu:
a). Soal dengan
memilih jawaban
· pilihan ganda
· dua pilihan (benar-salah, ya-tidak)
· menjodohkan
b). Soal dengan
mensuplai-jawaban.
· isian singkat atau melengkapi
· uraian terbatas
· uraian obyektif / non obyektif
· uraian terstruktur / nonterstruktur .
Dari berbagai alat penilaian tertulis, tes memilih
jawaban benar-salah, isian singkat, dan
menjodohkan merupakan alat yang hanya menilai kemampuan berpikir rendah, yaitu kemampuan mengingat (pengetahuan).
Tes pilihan ganda dapat digunakan untuk menilai kemampuan mengingat dan
memahami. Pilihan ganda mempunyai kelemahan, yaitu peserta didik tidak
mengembangkan sendiri jawabannya tetapi cenderung hanya memilih jawaban yang
benar dan jika peserta didik tidak mengetahui jawaban yang benar, maka peserta
didik akan cenderung menerka jawaban. Hal ini menimbulkan kecenderungan peserta
didik tidak belajar untuk memahami pelajaran tetapi menghafalkan soal dan
jawabannya. Selain itu pilihan ganda kurang mampu memberikan informasi yang
cukup untuk dijadikan umpan balik guna mendiagnosis atau memodifikasi
pengalaman belajar. Karena itu kurang dianjurkan pemakaiannya dalam penilaian
kelas.
Tes tertulis bentuk uraian adalah alat penilaian yang
menuntut peserta didik untuk mengingat, memahami, dan mengorganisasikan
gagasannya atau hal-hal yang sudah dipelajari. Peserta didik mengemukakan atau
mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis dengan
menggunakan kata-katanya sendiri. Alat ini dapat menilai berbagai jenis kompetensi,
misalnya mengemukakan pendapat, berpikir logis, dan menyimpulkan. Kelemahan alat ini antara
lain cakupan materi yang ditanyakan terbatas.
Dalam menyusun instrumen penilaian tertulis perlu
dipertimbangkan hal-hal berikut.
1)
Materi, misalnya kesesuian soal dengan kompetensi dasar
dan indikator pencapaian pada kurikulum tingkat satuan pendidikan;
2)
Konstruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus
jelas dan tegas.
3) Bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan kata/
kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda.
4) Kaidah penulisan , harus berpedoman pada kaidah penulisan
soal yang baku dari berbagai bentuk soal penilaian .
I. Bentuk Piliahan Ganda
Berilah tanda silang pada huruf di depan jawaban
yang paling tepat ! Skor : Setiap jawaban benar diberi nilai 1 .
1. Yang termasuk alat ukur
tidak baku yaitu ….
a. meter b.centimeter c.jengkal
2. Yang termasuk alat ukur
baku ialah ….
a. cm b.
depa c.langkah
kaki
3. dst....
II. Bentuk Isian
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang
singkat dan tepat ! Skor :Setiap jawaban benar diberi nilai 2.
1. Satuan panjang
Centimeter dan Meter adalah contoh alat ukur .......
2. Satuan panjang langkah
kaki , depa dan jengkal termasuk alat ukur ….
3. Karena menggunakan alat ukur tidak baku , maka hasil
pengukurannya ….
4. dst.....
Contoh
Penilaian Tertulis
I. Isilah titik – titik pada soal di bawah ini
dengan jawaban singkat dan tepat !
1. Pengaruh positif
globalisasi di bidang komunikasi di lingkugan masyarakat misalnya ….
2. Kecenderungan
masyarakat menyukai jenis musik jaz termasuk pengaruh negatif globalisasi
bidang ….
3. Terhadap kebudayaan
asing yang masuk ke Indonesia sikap kita seharusnya ….
4. dst.....
II. Jawablah pertanyaan di bawah ini !
1. Jelaskan yang dimaksud dengan istilah globalisasi !
2. Berikan tanggapan dan
alasan terhadap pernyataan di bawah ini
?
a. Dengan globalisasi
kitta semakin mudah menikmati siaran televisi luar negeri .
b. Karena pengaruh globalisasi
masyarakat cenderung bersikap konsumtif
II. Silangilah
huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling tepat.
1. Daur hidup nyamuk memerlukan …
tahap.
a. satu c. tiga
b. dua d. empat
2. Daur hidup kupu-kupu memerlukan
… tahap.
a. satu c. tiga
b. dua d. empat
3. Setelah telur kupu-kupu menetas kemudian
berubah menjadi …
a. kupu-kupu b. kepompong
c. ulat d. jentik-jentik
4. Perubahan bentuk pada hewan menunjukkan adanya
…
a. pertumbuhan b. perkembangbiakan
c. aktivitas
hewan d. persamaan hewan
Teknik Penilaian Unjuk Kerja
a. Pengertian
Penilaian unjuk kerja
merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan
sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai kompetensi yang menuntut
peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktek
di laboratorium, praktek sholat, praktek olahraga, bermain peran, memainkan
alat musik, bernyanyi, membaca puisi/ deklamasi dan lain-lain. Cara penilaian ini
dianggap lebih otentik daripada tes
tertulis karena apa yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta didik
yang sebenarnya.
Penilaian unjuk
kerja perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:
1)
Langkah-langkah unjuk kerja yang diharapkan dilakukan
peserta didik untuk menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi.
2)
Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam unjuk
kerja tersebut.
3)
Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk
menyelesai-kan tugas.
4)
Upayakan kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu
banyak, sehingga semua dapat diamati.
5)
Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan pengamatan.
b. Teknik Penilaian
Unjuk Kerja
Pengamatan unjuk kerja perlu dilakukan dalam berbagai
konteks untuk menetapkan tingkat
pencapaian kemampuan tertentu. Untuk menilai kemampuan lompat jauh peserta
didik, misalnya dilakukan pengamatan
atau observasi yang beragam, seperti: teknik mengambil awalan, teknik tumpuan,
sikap/posisi tubuh saat di udara, teknik mendarat. Dengan demikian, gambaran
kemampuan peserta didik akan lebih utuh. Untuk mengamati unjuk kerja peserta
didik dapat menggunakan alat atau instrumen berikut:
a). Daftar Cek (Check-list)
Pengambilan data penilaian unjuk kerja dapat dilakukan
dengan menggunakan daftar cek (ya-tidak).
Aspek yang akan dinilai dicantumkan di dalam format penilaian penilaian unjuk
kerja. Selama melakukan pengamatan unjuk kerja peserta didik, guru memberikan
tanda (V) pada setiap aspek yang dinilai. Kelemahan cara ini adalah penilai
hanya mempunyai dua pilihan mutlak, misalnya benar-salah, dapat diamati-tidak
dapat diamati. Dengan demikian tidak terdapat nilai tengah, namun daftar cek
lebih praktis digunakan mengamati subjek dalam jumlah besar. Berikut contoh
daftar cek.
b). Skala
Penilaian (Rating Scale)
Penilaian
unjuk kerja yang menggunakan skala penilaian memungkinkan penilai memberi nilai
tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara
kontinum di mana pilihan kategori nilai lebih dari dua. Skala penilaian
terentang dari tidak sempurna sampai sangat sempurna. Misalnya: 1 = tidak
kompeten, 2 = cukup kompeten, 3 =
kompeten dan 4 = sangat kompeten. Berikut
contoh skala penilaian.
Contoh
Penilaian Kinerja
Jenis
tugas: Catatlah hasil kerja pada laporan hasil kerja
Lakukan kegiatan di bawah ini secara individu .
1.
Ukurlah
panjang mejamu dengan jengkal!
2.
Ukurlah
lebar mejamu dengan jengkal!
3.
Ukurlah
panjang buku matematika dengan penggaris!
4.
Ukurlah
lebar buku matematika dengan penggaris!
5.
Ukurlah lebar mejamu dengan penggaris!
Konversi Nilai: Score
Yang didapat X 100
= ............
Score Maksimum
Kriteria Dalam Penilaian.
Penampilan.
1. Penampilan sempurna.
2. Penampilan baik, tetapi masih
kaku, kurang luwes.
3. Penampilan tidak sempurna, sering membelakangi penonton.
Teknik
Bermain alat musik ritmis.
1. Teknik bermain alat musik sempurna.
2. Bermain alat musik dengan teknik
sempurna, tetapi masih ada yang kurang sempurna.
3. Bermain alat musik dengan teknik
tidak sempurna.
Harmoni/Aransemen.
1. Keserasian nada dengan teknik
permainan alat musik sempurna.
2. Keserasian nada dengan teknik
permainan alat musik ritmis masih ada yang kurang sempurna.
3. Keserasian nada dan permainan
alat musik ritmis kurang sempurna.
Kriteria Dalam Penilaian.
Penampilan.
1. Penampilan sempurna.
2. Penampilan baik, tetapi masih kaku, kurang luwes.
3. Penampilan tidak sempurna,
sering membelakangi penonton.
Teknik bernyanyi dan bermain alat musik ritmis.
1. Teknik bernyanyi dengan iringan
alat musik ritmis sempurna.
2. Teknik bernyanyi dengan iringan
alat musik ritmis masih ada yang kurang
sempurna.
3. Teknik bernyanyi dengan iringan
alat musik kurang sempurna.
Harmoni.
1. Keserasian nada dengan teknik
permainan alat musik ritmis sempurna.
2. Keserasian nada dengan teknik
permainan alat musik ritmis masih ada
yang kurang sempurna.
3. Keserasian
nada dan permainan alat musik ritmis kurang sempurna.
Langganan:
Postingan (Atom)